Puasa Romadhon Metode Merubah Karakter Manusia
Oleh : Dr. KH. Kharissudin Aqib, MAg. (Pengurus Komisi Hubungan Antara Ulama' dan Umaro' MUI Provinsi Jatim').
A. Pengantar
Khusus di dalam agama Islam, puasa ramadhan merupakan kewajiban pokok bagi umatnya , dan merupakan rukun Islam yang ke tiga. Demikian juga puasa di luar ramadhan juga menjadi amal ibadah yang sangat tinggi nilainya di hadapan Allah SWT. Yaitu puasa Sunnah dengan berbagai macam jenis dan caranya. Hal ini mengisyaratkan bahwa puasa, khususnya di bulan Ramadhan, adalah sebuah ibadah dan Islam yang memiliki rahasia besar di dalam nya. Apalagi jika dilakukan kajian mendalam, bahkan ternyata, di dalam kehidupan binatang, perbuatan semacam berpuasa juga dilakukan oleh jenis binatang tertentu. Karena itu, kajian untuk menyingkap rahasia di balik Perintah Puasa Romadhon sangat penting untuk dilakukan.
B. Landasan Qur'ani dan Sunni
Perintah sekaligus tujuan berpuasa di bulan Ramadhan sebagai mana tercantum di dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 183,
{ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَیۡكُمُ ٱلصِّیَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ }
[Surat Al-Baqarah: 183]
Berdasarkan ayat tersebut, Tujuan diwajibkannya berpuasa, agar orang yang beriman menjadi orang yang bertaqwa.
Selanjutnya Allah juga menjelaskan karakteristik psikologis orang yang bertaqwa di dalam ayat 134-135 surat Ali Imron.
{ ٱلَّذِینَ یُنفِقُونَ فِی ٱلسَّرَّاۤءِ وَٱلضَّرَّاۤءِ وَٱلۡكَـٰظِمِینَ ٱلۡغَیۡظَ وَٱلۡعَافِینَ عَنِ ٱلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ یُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِینَ (134) وَٱلَّذِینَ إِذَا فَعَلُوا۟ فَـٰحِشَةً أَوۡ ظَلَمُوۤا۟ أَنفُسَهُمۡ ذَكَرُوا۟ ٱللَّهَ فَٱسۡتَغۡفَرُوا۟ لِذُنُوبِهِمۡ وَمَن یَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ وَلَمۡ یُصِرُّوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلُوا۟ وَهُمۡ یَعۡلَمُونَ (135) }
[Surat Ali 'Imran: 134-135].
Berdasarkan ayat tersebut, karakter orang yang bertaqwa adalah, sbb:
1. Suka berinfaq (berbagi), baik dalam keadaan lapang maupun.
2. Mampu menahan emosi dengan baik.
3. Pemaaf terhadap kesalahan orang lain.
4. Jika terpeleset dalam dosa (kepada orang lain maupun diri sendiri), cepat ingat Allah dan memohon ampunan -Nya.
5. Ketika mengetahui, bahwa apa yang dilakukannya adalah dosa, Cepat sadar dan mau segera meninggalkan perbuatan dosanya terserah.
Kesimpulannya dengan menjalankan ibadah puasa ramadhan, seseorang akan berubah karakternya , menjadi Muttaqin, seorang manusia yang memiliki karakter lima poin tersebut.
Secara praktis, Rasulullah sebagai teladan terbaik untuk kita, beliau adalah seorang manusia yang sangat sangat intens dalam menjalankan ibadah puasa. Banyak hadis yang meriwayatkan hal tersebut, bahkan dalam perjalanan hidup beliau, sepanjang hidupnya beliau lebih banyak puasanya dari pada tidak puasanya, terutama di bulan-bulan haram. Lebih khusus lagi, bulan Rojab dan bulan sya'ban.
Rasulullah puasa 10 hari berturut turut di bulan Rojab. Sedangkan di bulan sya'ban beliau hampir setiap hari berpuasa. Sebagai puasa pemanasan (warming up), untuk puasa ramadhan. Demikian juga setelah puasa ramadhan, beliau juga puasa 6 hari, sebagai puasa pendinginan (colling down), untuk puasa ramadhan.
C. Puasa Ramadhan Metode Merubah Karakter.
Pada hakikatnya, manfa'at dan berbagai kebaikan yang akan didapatkan oleh orang yang berpuasa di bulan Ramadhan secara disiplin dan keyakinan yang mendalam: Kebaikan secara; spiritual, psikologis, biologis dan sosial, adalah efek samping dari terjadinya proses perubahan karakter atau akhlak seorang yang lagi berpuasa dengan baik dan benar, (iimaanan wahtisaaban) saja. Jadi Inti rahasia atau rahasia terbesar itu adalah terjadinya perubahan karakter atau akhlak. Dari karakter kebinatangan atau keiblisan menjadi karakter kemalaikatan.
Menurut Hujjatul Islam, Imam Al Ghazali, pada dasarnya manusia memiliki empat karakter dasar : Bahimiyah, sabuiyah, shaithoniyah dan malaikatiyah. Dan masing-masing orang memiliki kekuatan jenis karakter yang berbeda. Karakter yang mendominasi seseorang itulah akhlak dan hakikat dirinya. Itulah wujud maknawi dirinya, dan dengan wujud itulah dia akan dibangkitkan dari alam kuburnya.
Karena Rahmat dan kasih sayang-Nya, Allah memberikan kesempatan satu bulan penuh (bulan Ramadhan) setiap tahun, untuk merubah dirinya sendiri.
Rasulullah Saw, memberikan contoh dan bimbingan dengan puasa intensif di bulan Ramadhan. Puasa pemanasnya dilakukan mulai bulan Rojab, dan sya'ban, sedangkan puasa pendinginan nya (colling down), di tanggal 2-7 bulan Syawal.
Perubahan karakter, sama dengan perubahan morfologi tubuh ruhani manusia, sebagai mana telur ayam berubah menjadi ayam, dan ulat menjadi kupu-kupu. Telur ayam dengan dierami, sedangkan ulat dengan mengepompong.
Cukup dengan puasa yang intensif (disiplin dan penuh keyakinan), apapun bentuk karakter aslinya dia ; Bahimiyah (ke-binatang jinak-an), Sabuiyah (Ke-binatang buasan), maupun Shaithoniyah (Ke-setan-an), akan berubah menjadi ke-malaikat-an, yang disebut *Muttaqin.* Dan malam 'penetasan' atau metamorfosis spiritual itulah yang disebut *Lailatul Qadar*. Sehingga LQ, masing-masing orang waktunya berbeda-beda.
Untuk menjaga, agar bayi Muttaqin tidak mati dini dan bisa tumbuh menjadi dewasa dan perkasa, Rasulullah mengajarkan kepada kita berpuasa kembali mulai hari ke 2-7 di dalam Syawal. Dengan berubah menjadi Muttaqin, seseorang akan berubah kesukaan dan orientasi hidupnya. Dia berubah menjadi ke-malaikat-an, suka hal-hal kerohanian dan keilmuan, tetapi benci hedonisme dan kemaksiatan.
D.
Penutup.
Dengan demikian menjalani puasa ramadhan di tahun ini dengan sebaik-baiknya adalah sangat penting, karena belum tentu kita bisa mendapatkan bulan Ramadhan yang akan datang. Sebuah kesempatan untuk merubah hakikat diri sendiri, yang akan dibangkitkan untuk menghadap Ilahi robbi. Demikian juga puasa di awal bulan Syawal sangat penting untuk dilakukan.
Support Online
Comments[ 0 ]
Posting Komentar